Posts

Showing posts from January, 2020

Puisi Singkat Pelebur Lara

Tak Ada Karya : Tutur A M. Sejatinya, Hidup adalah gumpalan emosi. Emosi yang saling bergejolak, Bahkan tolak menolak, Dan tak ada satupun yang mutlak atau benar, Tak ada yang namanya kecewa, adanya hanya takut menerima dengan lapang dada. Tak ada yang namanya duka, adanya hanya takut merelakan. Tak ada yang namanya sendiri, adanya hanya takut membuka diri. Tak ada yang namanya amarah, adanya hanya takut berdamai dengan diri. Tak ada yang namanya benci, adanya hanya takut memaafkan dan tersakiti lagi. Semestinya, Kita mengubah gumpalan emosi itu. Menjadi jaket yang dapat kita kenakan, Tanpa rasa takut apapun. Dan menerimanya dengan bahagia, Selayaknya jaket yang panas, tapi melindungi dari dingin. Utara Djakarta, 11-01-2020

Puisi Singkat Pelebur Lara

Jadi Mandiri -           Tutur Kala berbicara tentang “MANDIRI” Tentu kita telah menyadari suatu kata Kata itu berasal dari “DIRI” Berbicara mengenai “MANDIRI” Tak lepas dari kapasitas diri Mengolah kapasitas diri Maka, berkualitaslah diri                                     Berbicara tentang “MANDIRI”                                     Hanyalah diri sendiri                                     Sendiri lah yang mampu                                     Sendiri lah yang mengolah                                     Sendiri lah yang berbicara                                     Pantaskah disebut “MANDIRI”? Utara Djakarta, 06-01-2019

Puisi Singkat Pelebur Lara

Asal Kata Maaf -Tutur Semilir angin kota Menggiringku perlahan Pada seutas kebingungan Dengan tanda tanya besar Kenapa sebagai awal katanya Kenapa kita selalu berbuat salah? Kenapa pula menyalahkan orang lain?                                     Barang pula sudah jadi kebiasaan                                     Atau malah faktor pelampiasaan                                     Yang dijadikan alasan kepuasan                                     Ku melangkah kesana                                     Menemui pria paruh baya                                     Ku ketuk hasrat untuk mencari makna                                     Yang kudapati                                     Malah diperintah kesini                                     Kedalam sanubari tunjuk telunjuk itu Lekas jawab pria paruh baya Jika salah pada orang Minta maaflah padanya Jika salah pada dirimu sendiri Maaf pada siapa kau minta? Utara Djakarta, 03-01-2020