Posts

Puisi Singkat Pelebur Lara

Tak Ada Karya : Tutur A M. Sejatinya, Hidup adalah gumpalan emosi. Emosi yang saling bergejolak, Bahkan tolak menolak, Dan tak ada satupun yang mutlak atau benar, Tak ada yang namanya kecewa, adanya hanya takut menerima dengan lapang dada. Tak ada yang namanya duka, adanya hanya takut merelakan. Tak ada yang namanya sendiri, adanya hanya takut membuka diri. Tak ada yang namanya amarah, adanya hanya takut berdamai dengan diri. Tak ada yang namanya benci, adanya hanya takut memaafkan dan tersakiti lagi. Semestinya, Kita mengubah gumpalan emosi itu. Menjadi jaket yang dapat kita kenakan, Tanpa rasa takut apapun. Dan menerimanya dengan bahagia, Selayaknya jaket yang panas, tapi melindungi dari dingin. Utara Djakarta, 11-01-2020

Puisi Singkat Pelebur Lara

Jadi Mandiri -           Tutur Kala berbicara tentang “MANDIRI” Tentu kita telah menyadari suatu kata Kata itu berasal dari “DIRI” Berbicara mengenai “MANDIRI” Tak lepas dari kapasitas diri Mengolah kapasitas diri Maka, berkualitaslah diri                                     Berbicara tentang “MANDIRI”                                     Hanyalah diri sendiri                                     Sendiri lah yang mampu                                     Sendiri lah yang mengolah                                     Sendiri lah yang berbicara                                     Pantaskah disebut “MANDIRI”? Utara Djakarta, 06-01-2019

Puisi Singkat Pelebur Lara

Asal Kata Maaf -Tutur Semilir angin kota Menggiringku perlahan Pada seutas kebingungan Dengan tanda tanya besar Kenapa sebagai awal katanya Kenapa kita selalu berbuat salah? Kenapa pula menyalahkan orang lain?                                     Barang pula sudah jadi kebiasaan                                     Atau malah faktor pelampiasaan                                     Yang dijadikan alasan kepuasan                                     Ku melangkah kesana                                     Menemui pria paruh baya                                     Ku ketuk hasrat untuk mencari makna                                     Yang kudapati                                     Malah diperintah kesini                                     Kedalam sanubari tunjuk telunjuk itu Lekas jawab pria paruh baya Jika salah pada orang Minta maaflah padanya Jika salah pada dirimu sendiri Maaf pada siapa kau minta? Utara Djakarta, 03-01-2020

Puisi Realitas Hidup

Zaman Sekarang Karya : Tutur A M. Lampung, 29-10-2019 Memang senang ku buat lubang Hati senang Terasa melayang Pikiran strespun menghilang Tak terbayang Bahwa ku punya lubang   AHHH!!!                                     “ALGOJO DATANG”                                     Akupun meriang                                     Kala gelisah datang menerjang                                     Dan akupun coba tuk menghilang                                     Mengapa algojo tak pulang-pulang                                     Ku cari cara agar dia pulang                                     Ku terawang, mengawang-ngawang                                     Ku mengangkang, agar dia senang                                     Tapi malah aku terjengkang AHHH!!! Ku coba tutup Lubang yang aku punya Kubuat lubang disebelahnya Lubang, lubang, lubang, dan lubang Ku ulang-ulang, ku ulang-ulang Dan ternyata dilemapun hilang Tapi hati tetap tak te

Menyunting Puisi

Pribumi Karya : Zakia/@kiairisa              Terluntang-lantung Dipancung negara agung Tercekik kala paceklik Tenggelam kala sungai karam Rakyat miskin, kurus beralaskan selembar kain dingin Pejabat negara tertawa, hanyut dibalu baju satin Miris, hati menangis Rendahnya nasionalis Rasa saudara terkikis Kartini sekarat Jiwanya melarat

Menyunting Puisi Lama

Image
DO’A SEORANG AYAH Coretan, Jendral Douglas Arthur ditengah Perang Pacific Tuhanku... Bentuklah puteraku menjadi orang yang cukup kuat Berani menghadapi manakala ia takut Yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan yang tulus Serta rendah hati dan jujur dalam kemenangan Oh, Tuhanku... Jadikanlah Puteraku, Seorang yang tahu akan adanya Engkau Dan mengenal dirinya sendiri sebagai dasar dari segala pengetahuan Ya, Tuhan... Bimbinglah ia Bukan dijalan yang mudah dan lemah Tetapi dijalan yang penuh dengan tempaan, Tantangan dan kesulitan... ajarilah ia, Agar puteraku sanggup berdiri teguh di tengah badai Dan berbelas kasih pada mereka yang jatuh Ya, Tuhan... Jadikanlah puteraku, seorang yang berhati suci dan bercita-cita luhur Sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu Sesudah semuanya membentuk dirinya Aku mohon... Ya, Tuhan... Rahmatilah ia dengan rasa humor Agar ia da

Puisi Singkat Pelebur Lara

Munafik                                                                                                       -Tutur Kau bilang kau benci... Munafik! Puan sejatinya tak sendiri Haruskah memberi luka hati Kau damprat seenaknya                                 Kau bilang ini hanya memberi lara...                                 Munafik!                                 Puan sejatinya hanya menutupi egonya                                 Haruskah menyudahi segalanya                                 Kau menyerah dengan seenaknya Utara Djakarta, 26-02-2019