Menyunting Puisi Lama
DO’A SEORANG AYAH
Coretan, Jendral Douglas Arthur ditengah Perang Pacific
Tuhanku...
Bentuklah puteraku menjadi orang yang cukup kuat
Berani menghadapi manakala ia takut
Yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan yang tulus
Serta rendah hati dan jujur dalam kemenangan
Bentuklah puteraku menjadi orang yang cukup kuat
Berani menghadapi manakala ia takut
Yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan yang tulus
Serta rendah hati dan jujur dalam kemenangan
Oh, Tuhanku...
Jadikanlah Puteraku, Seorang yang tahu akan adanya Engkau
Dan mengenal dirinya sendiri sebagai dasar dari segala pengetahuan
Jadikanlah Puteraku, Seorang yang tahu akan adanya Engkau
Dan mengenal dirinya sendiri sebagai dasar dari segala pengetahuan
Ya, Tuhan... Bimbinglah ia
Bukan dijalan yang mudah dan lemah
Tetapi dijalan yang penuh dengan tempaan,
Tantangan dan kesulitan... ajarilah ia,
Agar puteraku sanggup berdiri teguh di tengah badai
Dan berbelas kasih pada mereka yang jatuh
Bukan dijalan yang mudah dan lemah
Tetapi dijalan yang penuh dengan tempaan,
Tantangan dan kesulitan... ajarilah ia,
Agar puteraku sanggup berdiri teguh di tengah badai
Dan berbelas kasih pada mereka yang jatuh
Ya, Tuhan...
Jadikanlah puteraku, seorang yang berhati suci dan bercita-cita luhur
Sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Jadikanlah puteraku, seorang yang berhati suci dan bercita-cita luhur
Sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Sesudah semuanya membentuk dirinya
Aku mohon... Ya, Tuhan...
Rahmatilah ia dengan rasa humor
Agar ia dapat bersungguh-sungguh
Tanpa menganggap dirinya serius
Berikanlah kepadanya kerendahan hati,
Kesederhanaan dan kesabaran
Aku mohon... Ya, Tuhan...
Rahmatilah ia dengan rasa humor
Agar ia dapat bersungguh-sungguh
Tanpa menganggap dirinya serius
Berikanlah kepadanya kerendahan hati,
Kesederhanaan dan kesabaran
Ini semua... Ya, Tuhan...
Anugerah dari kekuatan dan keagunganMu
Setelah semuanya tercapai... Ya, Tuhanku...
Beranilah aku berkata...
Anugerah dari kekuatan dan keagunganMu
Setelah semuanya tercapai... Ya, Tuhanku...
Beranilah aku berkata...
“TAK SIA-SIA AKU HIDUP, SEBAGAI BAPAKNYA”
Suntingan Pertama :
Jakarta, Februari 1997 (Martial)
Suntingan Kedua :
Jakarta, Februari 2019 (Tutur Afdol Marifa, Anaknya)
Jakarta, Februari 1997 (Martial)
Suntingan Kedua :
Jakarta, Februari 2019 (Tutur Afdol Marifa, Anaknya)
Aamiin.... Semoga harapa, dan doa ini di kabulkan Alloh... Aamiin.
ReplyDeleteAamiin terimkasih bu atas doanya🙏
DeleteBagus, sukses selalu dan jangan lupa doakan orang tuanya,Aamiin
ReplyDelete